Jumat, 30 Oktober 2009

'Komitmen' Musim Ujian


Bogor, 30 November 2009

IPB Dramaga tidak hanya memiliki 2 musim seperti tempat-tempat di Indonesia pada umumnya. Selain musim hujan dan musim kemarau, di IPB juga ada Musim Ujian. Musim ujian terjadi 2 kali dalam satu semester, yaitu musim Ujian Tengah Semester dan Musim Ujian Akhir Semester. Pada musim ini, IPB terlihat lebih dramatis dengan mahasiswanya yang dimana-mana bawa handout kuliah (di shelter bis IPB, di jalanan menuju kampus, di Kantin Sapta, dan pastinya di kosan). Tempat fotokopi lebih laris manis. Note taker jadi popular, karena catetannya bakal di-fotokopi teman-teman sekelas. Bahkan nge-Camp di kosan teman jadi hobi baru untuk mempersiapkan ujian mata kuliah yang agak-agak ‘serem’ (untuk TIN 43 mungkin PP or Perancangan Pabrik). “Kita perlu Brainstorming”, ungkap salah satu mahasiswa yang sedang nge-camp di Pondok Amanah C.

Kebiasaan musiman yang juga sering dilakukan di musim ujian adalah kebiasaan untuk ‘komitmen’. Komitmen tidak lain dan tidak bukan adalah Komat-kaMit bareng teMen (Fitriyanty, 2009). Hehehe…selain asyik, komitmen bagi sebagian orang adalah sarana untuk mempercepat proses memorizing dan menciptakan suasana belajar yang fun. Saling mengingatkan jika ada yang salah dalam materi, berdiskusi, sedikit (apa banyak???) bercanda, dan mengusir rasa kantuk yang kerap jadi musuh terbesar dalam proses belajar. (*salam buat temen-temen Komitmen-ku : Nurul, Faiz, Ita, Kunti, dan Dina, kenangan malam sebelum ujian PP kita tak kan ku lupakan!, terutama ‘Brainstorming’ kita yang ancuuuurrr and asaaaaallll*). Tapi bagi yang tipe penyendiri dalam belajar, komitmen bukanlah pilihan yang tepat. Bukannya belajar, bisa-bisa stress gara-gara denger komat-kamitnya temen-temen ^_^

Ujian merupakan waktu di mana pemahaman yang sudah kita dapat akan di-test. Sejauh mana pemahaman kita tentang ilmu tersebut. Bukan hanya sekedar nilai-nilai, tapi sebenarnya lebih dari suatu hitungan kualitatif. Tapi sayangnya, biasanya para mahasiswa seperti kita (tentu tidak semuanya) setelah keluar dari ruang ujian, materi yang sudah dipahami akan hilang beberapa saat kemudian. Lupa atau sengaja dilupakan. Ini merupakan kebiasaan yang harus dirubah mulai dari diri sendiri (woy…yang nulis inget-inget tuhhh apa yang sudah ditulis!!! ^_^).

Dan di atas itu semua, sesungguhnya ujian itu merupakan suatu rencana Allah SWT untuk semakin memperkuat dan memperkaya isi diri kita. Sarana untuk lebih mengingat Allah. Sarana untuk lebih mematri ilmu dalam jiwa kita.

Karena apa???


“…Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu kepada derajat yang tinggi…” (al-Mujadalah : 11).

Tidak ada komentar: