Rabu, 02 Juni 2010

RESUME SEMINARKU

Permintaan terhadap bahan bakar senantiasa meningkat dari waktu ke waktu, akan tetapi ketersediaan bahan bakar fosil yang selama ini digunakan untuk memenuhi permintaan tersebut semakin menurun. Hal ini dikarenakan bahan bakar fosil merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin menipis sekarang ini memicu banyak pihak untuk memperoleh bahan bakar alternatif.
Biodiesel adalah bahan bakar alternatif yang diproduksi dari sumber daya hayati terbarukan seperti minyak nabati atau lemak hewani. Biodiesel dihasilkan dari proses transesterifikasi trigliserida dengan pereaksi metanol atau etanol dan katalisator asam atau basa. Biodiesel dari minyak nabati, terutama minyak jarak pagar memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini karena tanaman jarak pagar sangat mudah dikembangkan dan tidak memerlukan lahan yang subur sehingga menjamin ketersediaan bahan baku untuk memproduksi biodiesel.
Proses produksi biodiesel umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan proses, yaitu ekstraksi minyak dari bahan baku, pemurnian minyak, dan transesterifikasi minyak menjadi biodiesel. Tahapan-tahapan proses yang harus dilalui dalam pembuatan biodiesel ini menyebabkan rendahnya efisiensi dan tingginya konsumsi energi, yang mengakibatkan tingginya biaya produksi biodiesel. Oleh karena itu perlu dikembangkan proses pembuatan biodiesel yang bersifat sederhana, efisien dan hemat energi, serta dapat menghasilkan biodiesel berkualitas tinggi melalui proses transesterifikasi in situ.
Penelitian ini mencakup dua tahapan, yaitu tahap persiapan bahan baku dan tahap penelitian utama. Tahap persiapan bahan baku akan menghasilkan biji jarak dengan kadar air ≤1%, yang kemudian akan diperkecil ukurannya sampai 35 mesh. Biji jarak yang sudah diperkecil ukurannya kemudian digunakan dalam tahap penelitian utama, yaitu tahap transesterifikasi in situ. Kondisi operasi pada transesterifikasi in situ divariasikan pada suhu 40, 50, dan 60ºC; waktu 180, 240, dan 300 menit; dengan kecepatan pengadukan 800, 1000, dan 1200 rpm. Perbandingan metanol/heksan/bahan (v/b) yang digunakan adalah 6:1:1 dan konsentrasi KOH 0.075 mol/liter metanol. Biodiesel yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi meliputi rendemen, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan ester, viskositas, serta kadar air dan sedimen. Penelitian ini dirancang berdasarkan rancangan percobaan acak lengkap faktorial, dan data-data yang diperoleh akan dievaluasi secara statistik menggunakan ANOVA dengan α = 0.05.