Sabtu, 27 Maret 2010

‘Vixxio Bagi Buku Gratis’ : Solusi Untuk Pelahap Buku Yang Berkantong Cekak ^^v

Hasrat ingin membeli buku apalah daya kantong tak sampai. Pepatah ini mungkin cocok bagi mahasiswa sepertiku. Hmmm…ratapan mahasiswa yang lapar baca tapi kantong udah cekak berhubung kalender sudah menunjukkan tanggal ‘twenty something’. Pengennya tuhh, tiap bulan beli tiga buku. Kalo lagi nganggur dan lagi nunggu pas penelitian (cieee…maklum mahasiswa tingkat akhir niy) pengennya tuh bacaaaa mulu. Tapi masa yang dibaca jurnal-jurnal penelitian mulu??? Bosen atuhhh!!!. Hehehe…
Nahhh…solusi satu-satunya adalah dengan membeli buku atau mentok-mentoknya pinjem ke temen-temen. Tapi masa pinjem mulu?tengsin dunk!!!. Tenang sodara-sodara…sebagai seorang blogger yang sering melakukan kunjungan ke berbagai blog kepunyaan temen-temen, saya mendapatkan info tentang keberadaan Blog Pusat Penjualan Buku Bekas Online. Blog ini bernama Vixxio, langsung aja maen ke www.vixxio.com . Secara buku bekas, tentu harganya akan lebih miring jadi lebih terjangkau untuk kalangan mahasiswa rantau macam ane. Beli tiga buku per bulan pun bisa jadi OKE-OKE ajah. Vixxio akan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kantong cekak kita. Hehehe…
Kabar baik lagi niy (bagi kalian-kalian para Blogger yang doyan barang Gretongan ^^v). Vixxio mengadakan even ‘Vixxio Bagi Buku Gratis’ di bulan Maret ini. Syarat-syarat dan ketentuan langsung aja liat di link tersebut di atas. Ada tiga buah buku yang akan dibagikan secara GRATIS bagi tiga orang yang beruntung. Mau tau bukunya apa aja???simak resensinya yow…

1.Perjalanan Wartawan Boke(k) Keliling Dunia – Tony Ryanto
Tony Ryanto adalah seorang mantan wartawan Kantor Berita Antara, dan karena itu sering melakukan perjalanan. Perjalanannya itulah yang ia kisahkan di buku ini. Ada cerita sedih, mengharukan, dan banyak yang lucu. Dan selalu ada pernak-pernik dan pengalaman menarik yang menyertainya. Tetapi yang pasti, semua ceritanya menarik. Siapapun yang membacanya akan mendapatkan 'pengalaman' lain dan sekaligus inspirasi darinya. Benar-benar seperti membaca blog perjalanan seseorang, yang dikisahkan dengan gaya yang lucu, dan disertai karikatur-karikatur yang juga lucu. Bacaan yang ringan namun 'mengenyangkan’.

2.Daddy's Little Girl - Mary Higgins Clark
Ketika Ellie Cavanaugh berusia delapan tahun, kakaknya, Andrea, tewas dibunuh di dekat rumah mereka di Oldham-on-the-Hudson. Ada tiga tersangka: Rob Westerfield, pemuda tampan dari keluarga kaya setempat, yang diam-diam menjalin hubungan dengan Andrea; Paulie Stroebel, teman sekelas yang diam-diam mencintai Andrea; dan Will Nebels, pekerja serabutan yang suka menawarkan jasa kepada para tetangga. Kesaksian Ellie membuat pria yang ia yakini pembunuh kakaknya, dipenjara selama 22 tahun. Namun si terhukum tak pernah mengakui kesalahannya. Ketika orang ini dibebaskan bersyarat, Ellie memprotes pembebasannya. Namun si pembunuh tetap dibebaskan, dan kembali ke Oldham. Tak ingin nama orang ini dipulihkan, Ellie juga kembali ke Oldham dan melakukan penyelidikan untuk membuktikan orang ini memang bersalah.Penyelidikan itu ternyata mengungkap peristiwa yang lebih mengerikan, yang selama ini tidak diketahui.

3.Pesan Dari Nam – Danielle Steel
Paxton Andrews gadis cantik dan cerdas yang baru masuk UC Berkeley, San Francisco. Begitu mulai kuliah, Paxton berkenalan dengan Peter, kakak teman sekamarnya. Hidupnya terasa begitu indah, kuliahnya lancar, dan dia jatuh cinta pada Peter. Keluarga pria itu pun mendukung hubungan mereka. Sayang, Perang Viet Nam meletus, dan Peter dipanggil ikut wajib militer. Seminggu setelah mulai bertugas, Peter tewas tertembak. Dunia Paxton hancur, tapi bukan berarti dia patah semangat. Dia justru memutuskan menjadi koresponden Morning Sun di Saigon. Dia ingin mencari tahu apa yang dialami Peter di sana.

Tertarik???. Langsung aja cekidot di www.vixxio.com . Ayo budayakan membaca dan jadikan Vixxio sebagai salah satu sahabat sekaligus sarana untuk mendapatkan buku-buku oke dengan harga yang klop dengan kantong akhir bulan kita (para mahasiswa).

THANK YOU…THE ALCHEMIST


Ini bukan mengenai ungkapan rasa terima kasih untuk Sang Alkemi. Tapi ini adalah tentang seminggu yang terlewati bersama drama korea berjudul Thank You dan buku lama berjudul The Alchemist karya Paulo Coelho. Sebenarnya sudah lama pengen nonton Thank You. Tapi baru kemarin dapet DVD-nya. Maklum drama ini sudah keluar dari tahun 2007 lalu.

Thank You dan The Alchemist merupakan drama dan buku yang awalnya direkomendasikan teman. Dua-duanya menyenangkan dan mengenyangkan jiwa. Maksudnya sangat berisi dan bagus untuk ditonton dan dibaca. Masing-masing mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri dalam menyampaikan pesan moralnya. Meskipun drama, tapi top banget. Ga nyesel udah mengorbankan waktu demi 16 episode-nya. Kalau The Alchemist, hanya butuh 2 hari untuk melahap habis 129 halamannya. Tapi agaknya harus dibaca lagi demi pemahaman terhadap isi cerita. Soalnya buku ini agak-agak FILOSOFIS gitu dehhh…agak berat. Dan berdasarkan diskusi dengan kakak kelas di kosan (Hanume-chan) yang notabene merupakan pelahap buku dan tukang browsing, The Alchemist merupakan karya Paulo Coelho yang paling mudah dimengerti. Penasaran???, cekidot…

THANK YOU (Komapsamnida)

Drama ini menceritakan tentang seorang dokter (dr.Min Gi Seo) yang karena sebuah keajaiban (menurut dia) dipertemukan dengan sebuah keluarga di Pulau Biru. Sebuah keluarga yang terdiri dari seorang single mother (Young Shin), seorang kakek yang memiliki penyakit alzaimer (pikun parah), dan seorang anak bernama Lee Bom (Boma) yang terinveksi HIV.

Cerita bermula dari permohonan Ji Min, pacar dr.Min Gi Seo yang meninggal akibat penyakit kanker pancreas. Ji Min menginginkan dr. Min untuk pergi ke Pulau Biru untuk menemukan sebuah keluarga yang anaknya terinveksi HIV. Anak kecil itu (Boma) terinveksi akibat kesalahan yang dilakukan oleh Ji Min yang juga seorang dokter. Gara-gara terlalu panik dan tidak melakukan pemeriksaan dengan benar, Boma terinveksi virus HIV dari darah yang didonorkan kepadanya. Sebelum Ji Min meninggal, dia berpesan pada dr. Min untuk memberikan sebuah boneka Teddy Bear pada Boma dan menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga tersebut.

Saat berada di Pulau Biru dan tidak sengaja menginap di rumah keluarga Boma, dr. Min mempelajari banyak hal. Jalan yang dia lewati begitu panjang sampai akhirnya mengantarkan dia pada sebuah cinta dan kelembutan yang sebelumnya tidak pernah dia miliki. dr. Min adalah sosok arogan yang kasar dan angkuh. Tapi karena melihat ketulusan dan kelembutan hati Young Shin (Ibu Boma), Boma, dan ketulusan kakek yang notabene pikun parah, telah menyentuh hatinya. dr. Min berubah menjadi sosok yang peduli dan penyayang, terutama kepada Boma.

dr. Min sendiri juga banyak mengajarkan kepada Young Shin untuk menatap kehidupan dengan lebih berani. Jangan hanya karena Boma lahir tanpa seorang ayah, karena Boma terinveksi HIV, dan karena kakek yang banyak menyusahkan orang, Young Shin menjadi wanita lemah yang selalu berjalan menunduk dan merasa pantas mengucapkan maaf pada semua orang. dr. Min mengajarkan bahwa tidak ada yang salah dengan Boma yang memiliki HIV. Boma hanya berbeda. Seperti seseorang yang mata kirinya lebih kecil dari mata kanan, seperti seseorang yang sangat tinggi, dan seperti seseorang yang ibu jarinya lebih panjang dari jari tengah. Bukan hal yang patut dimintakan maaf…itu hanya berbeda. Min Gi Seo juga selalu melindungi keluarga Young Shin dari warga yang ingin mengusir Young Shin dari desa gara-gara mengetahui Boma mengidap HIV.

Overall…drama ini sangat menyentuh. Tapi tidak akan menguras energi penonton dengan air mata yang bakalan keluar, karena drama ini diimbangi dengan lelucon-lelucon khas drama Korea. Drama ini kuat di skenario, dialog, dan kekuatan karakter tokoh-tokohnya. Tentu menontonnya sendiri akan lebih menyenangkan. Drama ini bener-bener saya rekomendasikan untuk anda pecinta drama Korea ^^v.

THE ALCHEMIST

Two thumbs up for this book. Menceritakan tentang perjalanan seorang anak bernama Santiago dari Andalusia (Spanyol), dari seorang gembala sampai menjadi seorang alchemist. Sebuah buku filosofis karya Paulo Coelho.

Santiago adalah seorang remaja yang sedari kecil memiliki impian untuk berkelana dan mengembara ke berbagai tempat baru. Mempelajari hal-hal baru dan mendapatkan teman-teman baru. Dan menurut ayahnya, hanya orang-orang kaya yang bisa melancong bepergian ke tanah-tanah baru. Jika tidak memiliki uang, kau hanya bisa menjadi seorang gembala untuk bisa berkelana. Dan Santiago berkata : “Kalau begitu aku mau jadi Gembala!”

Akhirnya Santiago menjadi seorang gembala dengan 60 ekor domba. Dia banyak membaca hal-hal dari alam. Mempelajari perilaku domba, mempelajari bagaimana bertahan dari ganasnya alam, mempelajari menghadapi bahaya, dan banyak hal dari pengembaraannya. Kelebihannya adalah kemampuan membaca alam dan mengamatinya. Sampai akhirnya dia mendapatkan mimpi berulang tentang harta karun yang menantinya di bawah Piramida nun jauh di Mesir. Mimpi itu selalu megusik ketenangannya sampai akhirnya membawa sebuah keyakinan bahwa mimpi merupakan suatu pertanda. Yakin pada impian dan tujuannya sebagai pengelana, Santiago berangkat menuju Afrika untuk mencari Piramida. Pengalaman dirampok di kota pelabuhan, bekerja di toko Kristal, pertemuan dengan Seorang Inggris dalam sebuah karavan menuju Mesir, pertemuannya dengan gadis gurun bernama Fatima, pertemuannya dengan The Alchemist (yang hidup di oasis Al-Fayoum, berumur lebih dari dua ratus tahun), perang antar suku, sampai piramida di Mesir. Sepanjang perjalanan itu dia mempelajari banyak hal. Tentang kekuatan dan keyakinan pada impian, bahasa universal, pentingnya keluar dari zona aman, cinta, dan keberanian akhirnya mengantarkannya menjadi seorang alkemi.

Alkemi sendiri dalam buku ini dinyatakan sebagai orang-orang yang hidup abadi, paham berbagai agama besar di dunia, memiliki obat hidup dan batu filsuf. Obat hidup ini membuatnya abadi dan batu filsuf mampu mengubah segala benda menjadi emas. Alkemi adalah seorang bijak yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit dan mampu membaca pertanda. Banyak istilah-istilah filosofis seperti Bahasa universal, jiwa buana, legenda pribadi, pertanda, batu filsuf, obat hidup, karya agung, yang tidak bisa diartikan secara pasti. Masing-masing pembaca tentu akan memiliki penafsiran masing-masing tentang istilah-istilah ini. Karena ini buku filosofis, maka menurut pemahaman saya, semua benda dalam cerita ini adalah suatu symbol dari hal-hal yang nyata dalam kehidupan yang nyata. Jadi tidak bisa ditelan mentah-mentah begitu saja.

Yang paling manarik adalah tentang harta karun yang menjadi tujuan Santiago. Dalam mimpinya harta karun ini ada di Piramida. Akan tetapi saat tiba di Piramida dan menggali menurut petunjuk mimpinya, Santiago tidak menemukan apapun. Dia malah dirampok oleh gerombolan pengungsi perang suku yang kelaparan. Dia dihajar babak belur dan hampir pingsan. Dalam keadaan seperti itu, Santiago berkata “aku sedang mencari harta karun di dasar piramida”. Salah satu perampok berkata padanya sebelum pergi : “Kamu tidak Akan mati. Kamu akan hidup dan kamu akan belajar bahwa seorang lelaki tidak boleh bodoh. Dua tahun lalu tepat di sini, aku juga mendapat mimpi yang berulang. Aku bermimpi bahwa aku harus berkelana ke ladang-ladang di Spanyol dan mencari sebuah gereja yang rusak tempat para gembala dan domba-domba tidur. Dalam mimpiku ada pohon sikamor tumbuh di reruntuhan sakristi dan aku diberitahu bahwa jika aku menggali akar sikamor itu aku akan menemukan harta terpendam. Tapi aku tidak begitu bodoh sampai mau menyeberangi gurun yang luas hanya untuk mimpi yang datang berulang”. Dan tahulah Santiago di mana harta terpendam itu. Nun jauh di reruntuhan gereja tempat dia biasa tidur bersama domba-dombanya dulu.

Ini merupakan pengejawantahan dari dua orang yang memilih untuk tetap berada pada zona aman dan seorang lagi yang memilih menembus batasan-batasan untuk meraih impiannya. Dan Santiago mendapatkan impiannya. Berkelana (seperti cita-cita awalnya) dan harta karun sebagai buah manis yang bisa dipetik karena telah menaklukkan keinginan untuk tetap berada dalam zona aman. Pesannya : jadi siapakah yang bodoh?, perampok yang tetap terkungkung oleh zona amannya atau Santiago yang telah mendapatkan apa yang dia inginkan?.

Selain cerita yang menarik, banyak pula quote-quote indah yang terdapat dalam buku ini. Antara lain:

1. Hanya ada satu hal yang membuat mimpi tak mungkin diraih : perasaan takut gagal.

2. Saat kau menginginkan sesuatu, segenap alam semesta bersatu untuk membantumu meraihnya.

3. Jika kita memahami bahasa universal, kita akan mengerti bahwa seseorang di dunia menanti kita, entah di tengah gurun atau di kota besar. Jika kita memahami bahasa universal, kita akan mengerti bahwa cinta tidak memerlukan penjelasan.

Tentu membaca sendiri akan lebih menyenangkan dan lebih mendapatkan pemahaman versi diri sendiri. Direkomendasikan untuk jadi pelengkap koleksi buku-buku kita. Setelah browsing, buku ini ada di gramedia seharga Rp 30.000, dan setelah browsing juga…hehehe…saya mendapatkan e-book The Alchemist. Gratis!!!.

Jumat, 19 Maret 2010

AI NO UTA (GReeeeN)

AI NO UTA (GReeeeN)

‘The Love Song’

‘Nee, daisuki na kimi he' warawa naide kiite kure
to the person I love most listen a moment without laughing

aishiteru' danante kusa ikedone
although saying ‘I love you’ is kind of corny

Dakedo kono kotoba igai tsutaeru koto ga dekinai
Those are the only words I can express

Hora ne! mata baka nishite waratta yone
See? you are laughing at me again

Kimi no eranda (michi) wa (koko) de
I can’t say it if you were right

Yokattanoka Nante wakaranai kedo...
…to choose this part with me, but…

Tada nai te waratte sugosu hibi ni
Just being able to be next to you

Tonari ni tatte ireru koto de
as we laugh and cry and spend these days

Boku ga ikiru imi ni natte
Becomes my meaning in life

Kimi ni sasagu kono ai no uta
This song of love I dedicate to you

'nee, ano hi no bokura nanno hanashi wo shiteta?'
Hey, what did we talk about that day?

Hajimete atta nichi ni yoso yoso shiku
On the day we first met, likes strangers

Arekara iro iro atte toki ni wa kenka moshite
After that, a lot happened at times we even tought

Wakari autame no toki sugo shita ne
we spent that time in order to better understand one another

Kono hiroi bokura sora no shita
Underneath our wide blue sky

Deatte koi woshite itsumademo
…we met and we fell in love forever

Tada nai te waratte sugo su hibi ni
Just being able to be next to you

Tonari ni tatte ireru koto de
as we laugh and cry and spend these days

Kimi to iki ru imi ni natte
Becomes my meaning in life

Kimi ni sasagu kono ai no uta
This song of love I dedicate to you

Itsumo meiwaku wokakete gomen ne
I’m sorry for always causing you trouble

Mitsudo koi jikan wo sugo shitane
We’ve spent a lot of quality time together

Bokura futari hibi wo kizami
The two of us carving out the days

Tsukuriage tekita omoi tsunori
As our feelings grow stonger

Hetakuso na uta wo kimi ni okurou
I’ll send you this clumsy song

'Mechakucha suki da!' to kami ni chikaou
Lets pledge to God that we’re deeply in love

Korekaramo kimi no te wo nigitteru yo
I’ll hold on to your hand from now on

Boku no koe ga tsuduku kagiri
For as long as my last voice

Tonari de zutto ai wo utau yo
I’ll sing my love by your side

Toshi wo totte koe ga karete kitara
As we age and my voice starts to wither

Zutto te wo nigiru yo
I’ll hold your hand forever

Tada arigatou ja tsutae kirenai
Just saying ‘thank you’ cant begin to express these feelings

Naki warai to kanashimi yorokobi wo
Lets share our tears and laughter and sadness…

Tomoni wakachi ai iki te ikou
…and excitement and live on together

Ikutsumono yoru wo koete
As we get past countless nights

Boku wa kimi to ai wo utao u
Lets continue to sing our love

Jumat, 05 Maret 2010

Penelitian Itu Menyenangkan

Walaupun tidak dalam ranah lingkungan seperti harapan awal, Alhamdulillah penelitian saya masih dalam lingkup Teknologi Industri Pertanian. Hengkang dari ranah lingkungan, saya beralih ke ranah proses. Mengerjakan proyek Dr. Ir. Ika Amalia Kartika, MT, yang sekaligus pembimbing II saya, dan dibantu oleh Kak Ipeh (TIN 41) tentang “Optimasi Proses Produksi Biodiesel Melalui Transesterifikasi In Situ Biji Jarak (Jatropha curcas L.) Pada Berbagai Kondisi Operasi”. Awalnya, mendengar judulnya saja sudah keder duluan, tapi Alhamdulillah setelah beberapa minggu Training dibawah pengawasan Kak Ipeh, akhirnya jadi terbiasa. Lakukan saja urutannya dengan tepat dan runut, maka biodiesel akan terbentuk. Hehehe…

Penelitian itu menyenangkan. Bukan sekedar untuk meraih kelulusan. Lebih dari itu semua, kita bisa banyak belajar dan mengambil hikmah. Banyak yang bisa dipelajari dalam penelitian saya. Kalau belajar tentang minyak-lemak, biodiesel, jarak pagar, transesterifikasi, itu mah sudah pasti dan pasti sudah dapat diraba. Tapi ada sisi pembelajaran yang lain, yang tidak semua orang bisa melihatnya, yang ketika saya pikir-pikir lagi, ternyata agak lucu dan bener juga…

Apakah itu???

Belajar jadi ibu rumah tangga yang baik. Kok bisa?. Bisa dunk…kalau kata Sherina, ”Lihat s’galanya lebih dekat dan kau akan mengerti”. Jadi seperti ini ceritanya:

1. Belajar memasak dan mengatur timing yang pas agar masakan nanti tidak gosong dan menghasilkan masakan yang tidak mengecewakan.

Ibarat kata ‘masakan’ adalah biodiesel yang ingin saya buat. Dalam penelitian saya, sebelum mulai ‘memasak’, saya harus menyiapkan bahan-bahan masakan meliputi : methanol 600 ml, KOH 2.52 gram, biji jarak 100 gram, dan heksan 100 ml. Saya juga harus dengan tepat mengukurnya, tepat menyiapkan peralatannya, tepat urutan pengerjaannya, dan tepat timing-nya. Saya harus terlebih adahulu menyiapkan pendingin tegak, kemudian menyiapkan labu leher tiga, mengoleskan vaselin di sambungannya dengan pendingin (agar tidak susah dibuka nantinya, bayangkan kalau ini terlupakan…bisa-bisa pecah tuh si labu leher tiga). Methanol dan KOH harus terlebih dahulu direaksikan sebelum biji jarak dimasukkan. Selama menunggu reaksi, biji jarak dihaluskan terlebih dahulu sebesar 35 mesh. Timing berperan di sini. Setelah biji halus, sedikit demi sedikit biji dicampurkan dalam larutan methanol-KOH. Setelah itu baru heksan dimasukkan. Pemanas baru dinyalakan ketika semua bahan sudah masuk. Waktu proses dihitung sampai suhu tertentu (sesuai perlakuan) telah tercapai. Menunggu masakan masak dan mengeceknya agar tidak ‘gosong’ alias kondisinya haarus tetap sesuai perlakuan (kecepatan pengaduk, suhu, dan waktu ‘pemasakan’).

2. Harus telaten, memperhatikan detail dari semua proses dan kejadian

Telaten di sini, saya harus bener-bener menjaga kondisi proses. Membenarkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (missal : pengaduk tiba-tiba macet (sering berhenti tiba-tiba tau’!!!), suhu tidak terkendali, mengawasi es pada pendingin jangan sampai habis), mengoleskan vaselin pada tiap-tiap sambungan, dan menutup semua lubang (dengan alumunium foil) yang bisa membuat si methanol dan heksan lolos.

3. Merawat anak yang sedang sakit

Lho kok bisa???. Hehehe…jadi ketika suhu sudah mulai tak terkendali, si labu leher tiga harus dikompres dengan air dingin agar suhunya turun. Ketika proses sudah selesai, dan agar biodiesel bisa cepat disaring (pemurnian), kita perlu juga mengompresnya agar suhu turun dan segera bisa disaring. Mirip merawat anak yang lagi demam kan??^^v. anak yang sakit juga harus selalu diawasi, demikian pula proses transesterifikasi. Setiap periode waktu tertentu saya harus mengecek dan memastikan semua berjalan lancar. ‘Biodiesel si Anak Semata Wayang’ saya harus saya pastikan tumbuh dengan sempurna. Bagaimana???bukankah saya seorang ibu yang baik???whahaha…

4. Mencuci piring dengan bersih dan penanganan sampah yang terbentuk

Mencuci peralatan penelitian tidak jauh beda dengan mencuci piring bukan?. Semuanya harus bersih dan wangi bebas dari minyak dan lemak. Ada beberapa alat yang malah tidak boleh dicuci dengan sabun. Ada juga peralatan yang harus dicuci berturut-turut dengan sabun, heksan, lalu alcohol. Hmmm…pekerjaan ibu rumah tangga memang repot ya??, kalo kata oran Jepang:”Taihen desu ne!”. Ampas (di ibaratkan sampah dapur biodiesel) hasil penyaringan harus ditangani dengan benar. Pertama harus dikering anginkan selama 1 malam, lalu dianalisa kadar air dan kadar minyaknya. Jadi tidak boleh main asal buang saja.

5. Pengawasan mutu terhadap ‘makanan’ (Cieeeelaaaahhh…)

Poin ini maksudnya biodiesel yang sudah terbentuk harus diuji kualitasnya. Meliputi bilangan asam, bilangan penyabunan, viskositas, sedimen dan air ynag terbentuk. Dengan demikian akan ketauan mana biodiesel yang berkualitas dan dari proses yang kaya apa dia terbentuk. Jangan sampai memberi makanan beracun pada keluarga jeung!!!

6. Belajar pembukuan (mencatat pengeluaran dan pemasukan dengan baik)

Semua hasil uji, jumlah bahan yang dipakai, jumlah bon ke Pa Gun (hehehe) harus tercatat dengan baik dan rapi. Sehingga suatu saat ketika si Bos (Dr. Ika) memeriksa, kita bisa dengan bangga menunjukkan catatan ‘pembukuan’ yang rapi. Bukankah ini bisa jadi pembelajaran untuk mencatat keuangan kita nanti (ketika sudah berumah tangga, cieeelaaahhh…) sehingga dengan bangga bisa kita tunjukkan kepada suami bahwa kita telah mengelola keuangan dengan baik. Dan suami tentu akan memuji : “Istriku pintar ya…walaupun bulan ini banyak belanja baju”. Wkwkwkwk…

7. Berlatih bersabar

Ini merupakan poin terpenting yang lain. Harus sabar intinya. Penelitian transesterifikasi ini cukup banyak menunggu. Harus menunggu dengan sabar. Jugaaa…harus sabar mengulang jika ternyata hasil sampel kita aneh (hiksss…). Walaupun sudah sesuai aturan, tapi terkadang ada sesuatu yang benar-benar di luar kendali kita. Jadi kita harus sabar dan banyak berdoa.

Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu…

Nah sobat…jadi bagian mana dari penelitianku yang tidak menyenangkan???. Asal kita bisa menikmati proses dan menjaga niat baja kita, semuanya akan terlampaui dengan baik dan menyenangkan. “Anata wa Dou???”, “Bagaimana dengan penelitianmu???”. Pasti lebih menyenangkan bukan?. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Ada banyak keuntungan untuk masa depan kita nanti. Mari saling me-Motivasi, saling menguatkan, saling mengingatkan, dan saling mem-Bantu, juga men-Doakan. Semoga penelitian kita semua bisa lancar. Amin.

Special untuk TIN 43: “Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, Cuma tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, lapisan tekad yang seribu kali lebih tebal dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdo’a (5 cm, Donny Dhirgantara)”

Go-kekkon omedetoo ( ごけっこん、おめでとう。)

“Selamat Menempuh Hidup Baru”

Sekitar 8 bulan yang lalu perjumpaan itu, dan 6 bulan lalu perpisahan itu.Tiba-tiba tadi malam mendapat kabar bahwa…dia akan menikah bulan depan. Siapa yang menikah???, Ibu Triani-ibu kosan pas Praktek Lapang (PL) di PTPN VII Unit Usaha Bekri Lampung Tengah. Alhamdulillah…hehehe…
Beliau sosok yang menyenangkan, ibu-ibu yang tomboy abiz, pekerja keras, suka gegayaan, supel, preman, perkasa, baur banget sama anak-anak muda. Baru sekali itu aku menemukan ibu kosan yang baek banget menawarkan request menu makan pada anak-anak kosannya. Pagi-pagi dengan suara yang nyaring dan cempreng, Beliau akan menanyakan :

“Sis…Din…mau makan apa buat nanti siang???”
“Kalau Ibu masak menu ini…kalian suka gak???”
“Bikin teh apa kopi sendiri..gak usah sungkan-sungkan!”
“Yang banyak sarapannya…”
“Ayo makan bareng-bareng…”

Ibu kosan yang dengan senang hati mengajak anak-anak kosannya (Siska, Dini, Eta) pergi jalan-jalan dan belanja setiap akhir pekan. Walaupun hanya belanja kebutuhan sehari-hari di Ramayana dan Bambu Kuning Bandar Lampung, tapi berhubung saat-saat PL adalah saat-saat yang sangat membosankan (karena kondisi sekitar pabrik yang panas banget plus setiap pagi-sore listrik mati), maka saat jalan-jalan adalah saat-saat yang sangat menghibur. Dengan menumpang truk tangki penampung minyak (karena ga ada angkot yang beroperasi) kami bersama bertamasya ke Bandar Lampung. What a great experience!!!.

Ibu kosan yang selalu mengajak anak kosannya nonton sinetron “Inayah” dengan Kanjeng Doso sebagai pemeran utamanya. Kemudian dilanjutkan Take Me Out Indonesia. Beliau ga mau ketinggalan Inayah, sedangkan salah satu anak kosannya (sebut saja Mawar) pengen nonton “Melati Untuk Marvel”, akhirnya berebutan remote. Hehehe…^_^

Satu lagi…beliau selalu bersemangat mengajak kita nonton kuda lumping. Setiap sore kalau ada pertujukan tradisional ini, beliau akan meng-sms kita.

“Sis…Din…masih di Pabrik???ada kuda lumping bentar lagi, kalian mau nonton ga?nanti Ibu suruh orang jemput”

Alhasil…setengah jam sebelum jam bubar pabrik, kita sudah cao duluan. Hehehe…ngabur pengen nonton kuda lumping. Setelah nonton kuda lumping, kita makan bakso rame-rame di warung sambil poto-poto. Thanks a lot Bu Tri !!!
Hehehe…janda funky ini akhirnya akan meninggalkan masa-masa menjandanya InsyaAllah bulan April depan. Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan melimpahkan kasih pada tahapan hidup berikutnya. Amin.