Senin, 22 Februari 2010

Menengok kembali ke masa lalu

18 Mei 2006 adalah hari terakhir UAN. Hari itu adalah hari dimana seragam khas BPPT (PDH-Uniform) dicorat-coret sebagai tanda ke-PD-an kita kalau kita, siswa-siswi SMA BPPT Al-Fattah, 100% akan lulus. Dan Alhamdulillah...kita berhasil lulus dengan nilai yang bikin bangga. hehehe...
Semalam, setelah beberes isi lemari pakaian, tiba-tiba melihat seragam pusaka ini. Pikiran jadi melayang lagi ke masa silam. Membaca kembali tulisan temen-temen di baju ini. Hiksss...pengen nangis sekaligus tertawa. Rata-rata semua memberi ucapan selamat karena aku berhasil lolos USMI IPB...sebagian lagi, yahhh...biasa-lah...ciee-ciee'an masa SMA. Hahaha...
Ada dua nama yang banyak terlukis di seragam pusaka ini. Hmmm...sekarang dimana yah temen pemilik nama ini???.
Dan sekarang...aku berdiri di sini...di IPB, beberapa tahun kemudian. Sekarang siap melakukan penelitian demi kelulusan dari almamater tercinta. SEMANGATTTT!!!

Rabu, 17 Februari 2010

JAPAN EDUCATION FAIR (JEF) 2010


First : “Perasaan TIN 43 kemaren pada HEBOH daftar acara ini dehhh…tapi pas hari H-nya kok Cuma 2 orang yang dateng????”

Second : “Karena itu…saya yang kebetulan mendapatkan kesempatan untuk menghadiri acara ASYIK ini akan sedikit SHARE ke temen-temen yang tiba-tiba ga bisa menghadiri JEF”

Third : “Check it out…”

Jadi acara JEF merupakan pameran pendidikan yang diselenggarakan oleh Pandan College (Sekolah Bahasa Jepang) yang berbasis di kota Bali dan didukung oleh Kedutaan Besar Jepang. Acara ini diselenggarakan di dua kota yaitu Surabaya dan Jakarta. Rangkaian acaranya adalah seminar pendidikan Jepang (pembicaranya Mr. Ken Noguchi, atase Pendidikan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia), Pameran pendidikan Jepang (dihadiri oleh Lembaga-lembaga pendidikan yang langsung didatangkan dari Jepang), dan Budaya Jepang (Costum Playing (Cosplay) dan demo pembuatan Shodou).

Acara SEMINAR PENDIDIKAN secara umum merupakan penjelasan dari Kedutaan Besar Jepang, bahwa Jepang berniat untuk menambah jumlah pelajar asing yang belajar di Negara sakura tersebut. Saaat ini, hanya ada sekitar seratus ribuan pelajar asing yang menuntut ilmu di Jepang. Karenanya, Pemerintah Jepang akan mengeluarkan semacam kebijakan-kebijakan tertentu untuk mempermudah calon mahasiswa yang berniat belajar di sana. Hal ini karena pemerintah Jepang menargetkan di tahun 2020, jumlah pelajar asing akan meningkat sampai tiga ratusan ribu pelajar. Salah satu kebijakannya antara lain calon pelajar bisa mengikuti test (EJU), semacam test untuk bisa lolos sebelum melanjutkan belajar di Jepang, di Negara masing-masing. Jadi tidak perlu datang ke Jepang untuk mengikuti EJU. Sekedar info, soal-soal di EJU 100% menggunakan bahasa Jepang. Jadi, bagi yang berniat untuk melanjutkan studi di Jepang, paling tidak harus bisa atau paham bahasa Jepang (contoh-contoh soal bisa dilihat di web-nya JASSO). Tantangan yang menarik bukan?. Selain kebijakan tentang test, kedutaan Jepang juga menyediakan banyak informasi untuk para pelajar yang ingin melanjutkan belajar di Jepang.

Yang paling seru dalam seminar ini adalah Mr. Ken Noguchi mempresentasikan materi seminar dalam BAHASA JEPANG. Beliau bisa mengerti ucapan dalam bahasa Indonesia, tetapi kurang begitu lancar dalam berbicara dengan bahasa Indonesia. dalam seminar juga diperkenalkan wakil-wakil atau pemilik lembaga pendidikan yang mengisi acara JEF. Mereka 100% Nihon-jin (bangsa Jepang asli), jadi seru banget rasanya bisa mendengarkan penutur asli bahasa Jepang secara langsung, serta benar-benar menyimak sekaligus menerka-nerka artinnya. Jadi inget salah satu dari mereka berkata:

“Jakaruta wa atsui desu ne!!”

“Jakarta panas ya!!”

Pas denger kalimat itu, wuiiihhh…rasanya seneng banget. Karena itulah salah satu kalimat yang bisa kumengerti semua kata-katanya. Hehehe…selebihnya hanya satu-dua kata dalam satu kalimat yang bisa dimengerti artinya.

Acara PAMERAN PENDIDIKAN menyediakan informasi tentang sekolah-sekolah bermutu yang ada di Jepang. Lembaga-lembaga dan orang yang mengisi langsung didatangkan dari Jepang. Lembaga-lembaga tersebut adalah: Evergreen Language School, Okayama Institute of Language, Yono Gakuin Japanese Language School, UNITAS Japanese Language School, Kansai University, Edo Culture Center Japanese Language School, Saitama International School, Meros Language School, College of Business and Communication, dan Takushoku University.

Acara BUDAYA JEPANG diisi dengan demo pembuatan shodou dan cosplay. Shodou merupakan seni kaligrafi Jepang. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan seni ini adalah kuas (fude), tinta china (sumi), batu tinta cina (suzuri), kertas jepang (washi), penindih kertas (bunchin), dan alas (shitajiki). Dalam pembuatan kaligrafi tidak boleh sembarangan. Ada aturan mainnya sehingga didapatkan bentuk huruf yang indah dan bernilai seni di setiap goresannya. Pembuat kaligrafi (kita sebut ‘sensei’) sebisa mungkin harus menegakkan punggung, memegang kuas di sekitar tengah kuas, dan menggoreskan huruf-huruf dengan posisi kuas berdiri. Sensei-nya juga duduk dalam posisi khas Jepang, duduk di atas bantal dengan kaki dilipat rapi. Sensei tidak berpindah kemana-mana lohh dalam melayani pembuatan shodou (bayangkan…apa ga kesemutan tuh kaki?!). Para peserta yang hadir dalam acara seminar mendapatkan shodou gratis. Nickname kita ditulis dalam versi Jepang dengan menggunakan huruf katakana. Kalau mau ditulis dalam huruf kanji, harus membayar 200 ribu lagi, alias gak gratis. Berhubung namaku SISKA, versi Jepangnya jadi SHISUKA/SHIZUKA. Selain shodou, ada acara cosplay juga. Pertunjukan kostum tokoh-tokoh anime Jepang gitu dehhh...seru dan lucu-lucu. Ada tokoh yang pakai kimono, ada yang pakai baju macam naruto, onepiece, dll.


Fourth : “Info niy…”

1. Ada homestay dan belajar bahasa Jepang Tour (2-9 Juli 2010), diselenggarakan oleh Pandan College.

Biaya all ini 345.000 Yen (sekitar Rp 35.000.000), selama tour akan mengunjungi tempat-tempat menarik di Jepang, belajar bahasa jepang, menginap di rumah orang Jepang dan di Hotel. Info lebih lengkap di http://japanindonesia.net .

2. Biaya hidup di Jepang tergolong mahal. Untuk pelajar yang berniat melanjutkan studi di sana (bukan beasiswa), minimal harus menyediakan Rp 25 juta/bulan untuk biaya hidup dan pendidikan. Wowww…

3. Para pelajar asing diperbolehkan bekerja part-time selama 28 jam/minggu, jadi per hari rata-rata 4 jam kerja. lumayan lohh…gajinya bisa untuk menambah uang saku. Banyak pelajar asing yang bekerja part-time sambil kuliah.

Rabu, 03 Februari 2010

Lagu-Lagu Bermakna 'Dalam' Versi Siska

1. From This Moment (Shania Twain)
dalem karena isinya, truss...lagu ini juga salah satu lagu yang sering diputer pas Fieldtrip Februari 2009 lalu.

2. Ayumi (Greeeen)
isinya yang bersemangat dan menyemangati (cielahhh...) pasti cocok di telinga siapa saja. apalagi kemaren juga diputer pas Last Gathering...jadi moment tersendiri. pokoknya kalo lagi drop semangatnya, ni lagu bisa jadi obat manjur.

3. Ashita Hareru Kana (Kuwinata Keisuke)
ini salah satu soundtrack-nya Proposal Daisakusen. lucu lagunya. ngingetin pada isi film-nya.

4. Feel Your Breeze (Ost.The Gokusen)
lucu, asyik, semangat, jadi inget kelakuannya Yankumi and the gang dalam The Gokusen.

5. Sempurna (Andra and The Backbone)
hmmmm...no comment. just listen this song!!!

6. Chiisana Koi no Uta (Mongol 800)
meskipun lagunya keras dan menghentak, tapi arti dari liriknya dalemmm banget. like this.

7. Sebiru (Edcoustic)
lagunya enteng di telinga. asyik, dan ngebosenin.

8.Fatwa Pujangga (Rendy Arai Ahmad)
hehehe...lagu melayu asyik juga. apalagi suaranya Arai xiippp be ge te. ni salah satu soundtrack di Sang Pemimpi.

Last Gathering Tin 43

…dan di Vila November-Gunung Bunder itulah jejak-jejak tawa kita terekam oleh alam, diabadikan oleh waktu, dan ditutup dengan lengkung senyum sempurna pelangi senja…

Minggu, 31 Januari 2010

Ujung bulan merupakan waktu yang paling menyengsarakan bagi sebagian besar mahasiswa (karena uang kiriman telah habis). Tapi ujung bulan Januari 2010 ini berbeda. Hari itu disambut penuh antusias dan semangat oleh mahasiswa semester 7 Teknologi Industri Pertanian (TIN 43) IPB. Berawal dari ATM Center, perjalanan menuju Gunung Bunder untuk melaksanakan kegiatan Makrab terasa sangat menyenangkan. Bagaimana tidak?! mungkin inilah makrab terakhir kita sebelum sibuk berkutat dengan penelitian dan skripsi di semester 8.

Menggunakan jasa 6 unit angkot dan supirnya, kami menuju Gunung Bunder. Sepanjang perjalanan angkot dipenuhi gegap gempita suara tawa dan obrolan teman-teman yang sudah tidak sabar menanti datangnya hari ini. Nyanyian, celotehan, ngawur, ancur, semua tumbuh jadi satu (nah lo?!...hehehe). yang paling seru adalah ketika angkot mulai memasuki daerah pegunungan. Jalanan yang menanjak naik dan pemandangan yang mengagumkan sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan. Namun, kegembiraan kami terusik saat angkot mulai empot-empotan melewati jalanan yang menanjak tajam. Ngos…ngos…ngos…mesin angkot superhero itu kembang-kempis menahan beban. Kami komat-kamit di dalam angkot, berdoa menurut agama dan kepercayaan kami masing-masing (bahasanya kaya lagi upacara bendera ^_^) agar Tuhan senantiasa melindungi kami dan teman-teman sampai tiba di tujuan. Tapi perjuangan angkot harus diakhiri ketika tiba-tiba mesin angkot berhenti. Kami terpaksa dan memang harus turun. Biarkan angkot istirahat sejenak. Angkot superhero itu ngambek dan minta didorong oleh pria-pria tampan dan perkasa TIN 43. Dengan semangat 45, 65, dan 98, para pria single itu menunjukkan pesonanya (emang Take Him Out ^_^) .

Dengan perjuangan dari angkot, pria-pria TIN 43, akhirnya Alhamdulillah kami sampai di Vila November dengan selamat. Setelah rehat beberapa saat, kami mengawali Gathering itu dengan sholat ashar berjamaah. Setelah sholat, acara dilanjutkan dengan nonton bareng. Seruuu…sodara-sodara. Film Alvin-nya lucu banget. Setelah nonton kami menunggu datangnya waktu maghrib bersama di aula sambil latihan untuk pentas seni nanti malam. Sedangkan divisi acara (termasuk eike ^_^) sibuk di sekret untuk ngatur kado dan pensi ntar malem. Demikian juga konsumsi yang sigap mengurus makan malam kita.

Setelah sholat maghrib dan makan malam, kami berkumpul di aula dan memulai games dan adu yel-yel antar divisi. Games-nya adalah dubbing time (ngisi suara di adegan film-film) dan lidah tornado (cepet-cepetan ngambil butiran snack yang ditempel di sekeliling mulut dengan coklat). Saat adu yel, divisi logistik yang paling ancur. Sukardi yang menjadi maskot utama dalam yel bergoyang dangdut dengan indahnya. Tapi ancur-ancur gitu, anak-anak memaksa untuk tampil sekali lagi. Dannn…dengan berat hati kami harus merelakan divisi Logistik menang dalam adu yel.

Setalah sholat isya, kami berbondong-bondong (halahh..) menuju lapangan di depan vila. Sekali lagi berkat jasa konsumsi dan divisi lain tentunya (thanks a lot) kami bisa menikmati jagung bakar sambil melaksanakan kegiatan pentas seni dari masing-masing divisi. Tapi sebelum itu, dua insan paling berjasa abad ini (versi TIN 43), Randi dan Aziz mendapatkan wujud terarengkyu kami atas jasa-jasa beliau berdua saat menjadi komti bagi TIN 43. Sebuah mahkota kami persembahkan untuk pria-pria single ini (apaan sih???^_^). Selanjutnya, divisi acara memberi persembahan istimewa bagi divisi logistik (pemenang adu yel) untuk menampilkan kebolehannya terlebih dahulu. Dannn…hwahahahaha…Opera Van Java (OVJ) versi Div.Logistik yang sangat-amat-unik-sekali tampil dengan indahnya. Diawali dengan performa SAMAN DANCE yang digawangi Menteri Komunikasi dan Informasi BEM-KM IPB kabinet Generasi Inspirasi (Prof.Dr.Ir. Ahmad D. Muthi, M.Eng), disambung dengan benang merah cerita rakyat berjudul (apa judulnya???) “ibu malin kundang kena kutuk” kali ya?!(harap koreksi), dan ditutup oleh hitungan mundur dari TIN 43 (karena OVJ versi div.logistik menghabiskan waktu yang lamaaa…), kami TIN 43 benar-benar dikocok abis perutnya. Gak bisa berhenti ketawa cuy!!!. Take Him Out div.Transportasi juga menambah gempita suasana malam yang dingin itu. Gaya Sarfat Sikutang (Choky Sitohang versi div.transportasi) benar-benar mencerminkan gaya khas Choky saat memandu acara Take Him Out di Indosiar. Mirip Be-Ge-Te dahhh…sangat-sangat menghibur. Apalagi ditambah cewek-cewek genit ASPK (Irma ‘Aku Suka Pria Kaya’), PP (Indah ‘Perempuan Penggoda’), Cicit yang ingusan, PPI (Yana ‘Putri Patricia Ihh..Geli’), Sandro (Metstat), Tya (Dewi), dan Nurul yang semakin menghidupkan suasana. Pentas seni malam itu ditutup dengan gitar dan nyanyian dari Ary dkk.

Senin, 1 Februari 2010

Pagi itu diawali dengan basuhan air wudlu sedingin es jam 04.40 pagi. Setelah sholat subuh, sebagian besar anak-anak memilih untuk melanjutkan pelayarannya kembali ke pulau kapuk. Sebagian lagi menuju dapur untuk membuat teh dan minuman hangat. Jempol ketulusan bener-bener kami persembahkan untuk Ary da Aria (lagi-lagi div.konsumsi) yang telah menyediakan jagung rebus dan teh hangat di pagi dingin itu. Agenda hari ini adalah outbond dan jalan-jalan menuju curug sebelum kembali ke kampus. Acara molor beberapa jam karena menunggu datangnya sarapan. Tapi kemoloran ini tidak mengurangi kegembiraan makrab di hari kedua ini.

Games outbond di hari kedua adalah : (1) Punya Siapa yang Paling Panjang?, (2) Bambu conveyor, (3) Pipa Berwarna, dan (4) Transfer Bola dalam Air. Games (1) adalah games dimana para peserta harus menggunakan apa saja yang melekat di tubuhnya yang bisa digunakan untuk memanjangkan diri, hehehe…boleh ikat pinggang, jaket, sandal, etc. dan yang paling ekstrim adalah div.transportasi. Dyanza Arya dan Mahesa Agni, juga cowok-cowok dari div.lain sampai hanya melepas kaos untuk memanjangkan diri. Behhhh…wewwww…awas celananya harus tetap dipakai!!!!. Sayangnya Hamka dari Div.Acara yang walaupun sudah menggunakan kaos rangkap tiga tapi tetep aja masih kalah dengan ke-ekstrim-an div.transportasi. Games (2) adalah memindahkan salah seorang teman kita yang memegang 6 buah bola menggunakan potongan bambu. Teman yang membawa bola itu harus dipindahkan dengan cara melangkah meniti di atas bambu tanpa menjatuhkan bola yang dipegangi. Final antara div. konsumsi dan div.acara berlangsung sangat seru. Karena div. konsumsi terjatuh dan hampir menyerah ketika div.acara yang sudah hampir memenangkan games, tapi tiba-tiba bola yang dpegang terjatuh. Jadilah div.konsumsi berlari kembali ke start awal dan memulai games lagi. Agak tertinggal start tidak membuat div.acara patah semangat. Digawangi si kaki laba-laba Sompret dan Preman-preman pasar macam Nency (bukan Siska loh ya!!!!), Mitha ‘Pitiing’, Endah ‘Al-Hurr’, dan Paijah Aripa, div.acara mengejar ketinggalan dengan sanagat JANTAN. Hohohoho…perjuangan tidak sia-sia, kerja keras pantang menyerah div.acara dibayar tuntas dengan sebuah kemenangan manis. “Berlelah-lelah lah (mengangkat temanmu di atas conveyor bambu) dan manisnya hidup akan terasa (kemenangan) setelah berjuang (badannya Sompret gak se-enteng kelihatannya lohhh!!!)” hahaha…ngacooo!!!. Games (3) adalah games dimana kita harus memindahkan air berwarna dengan menggunakan pipa yang ditransfer dari depan ke belakang. Games ini dimenangakan div.transportasi setelah mengalahkan div.acara. Dan pertandingan ini ditutup dengan ‘tawuran’ anarkis antara pendukung acara dan transportasi. Pendukung kedua ke-limaan (bukan kesebelasan^_^) tawuran dengan menyiramkan sisa-sisa air berwarna ke kubu lawan masing-masing. Ancurrr dahhh semuanya jadi berwarna-warni. Merah, oranye, hijau di bajumu itu. Games (4) adalah memindahkan bola secara estafet di dalam kolam renang. Siapa yang paling cepet memindahkan bola secara estafet dia lah yang menang. Games-games ini ditutup dengan pembagian doorprize dari div.acara. Acara akan membacakan pertanyaan dan para peserta harus mencari jawabannya pada bola-bola yang ada di tengah kolam. Hmmm…bisa dibayangkan kan anak-anak pada rame nyebur kolam berebutan bola???.

Setelah berbasah-basah dan berwarna-warni cerah, anak-anak bersih-bersih badan lalu sholat dhuhur. Divisi acara memberi kebebasan bagi yang masih ‘Fit’ untuk jalan-jalan menuju curug sampai jam 2 siang. Pokoknya semuanya harus udah ada di vila pada jam 2 siang kemudian makan bareng, sharing, dan pulang ke kampus.

Sharing diawali dengan Pengakuan Sarfat Sikutang Dari Hati Yang Paling Dalam dan disambung oleh Sompret. Sharing dilanjutkan dengan membahas buku tahunan. Hasil yang dicapai adalah harga buku tahunan maksimal Rp 200.000 (dibayar pertengahan bulan Mei, dan dalam jangka waktu Februari-Mei panitia akan mengusahakan sebisa mungkin untuk mengurangi harga), usulan untuk diadakan subsidi silang (seperti saat fieldtrip), dan beberapa opsional dari teman-teman. Setelah sharing, sholat ashar berjamaah disambung dengan nonton The Great Queen of Korea ‘Seoun Doek’.

Hari indah ini ditutup dengan senja menakjubkan di vila November. Sebuah lengkungan sempurna pelangi di langit jingga muncul begitu indah. Kami yang sedang mengantri wudlu untuk siap-siap sholat maghrib tertegun sesaat menikmati pemandangan alam hadiah dari Tuhan itu. Subhanallah!!!.

Pulang kampus yang dijadwalkan jam 17.00 ternyata molor sampai jam 18.30. Perjalanan pulang melewati jalan lain yang lebih menanjak dan curam. Wooowwww….dan lagi-lagi kami harus turun dari angkot dan mendaki bersama ransel besar kami. Inilah makrab paling gokil yang pernah kami rasakan. Kegembiraan kumpul bersama teman, suka-duka mendorong angkot, sebuah pelangi dari Sang Pencipta, sampai angkot yang mogok gara-gara rem macet dan kehabisan bensin. What a graet moment!!!.


Kupersembahkan untuk : seluruh Tin 43, terutama yang tidak bisa mengikuti makrab karena satu dan lain hal (semoga sedikit cerita ini bisa mengganti sehingga kalian pun bisa merasakan suka-cita kami).